JAKARTA, FAKTANSIONAL.NET – Dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam, Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menyambut kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, dengan upacara kenegaraan yang megah di Istana Kepresidenan Jakarta.
Kunjungan ini menjadi momen penting yang menandai pertemuan strategis antara kedua negara dan sekaligus merupakan agenda perdana To Lam sejak menjabat sebagai Sekjen PKV.
Bersama istrinya, Ngo Phu’o’ng Ly, To Lam tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Minggu siang, memulai rangkaian kegiatan yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 11 Maret 2025.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan bahwa upacara kenegaraan ini akan dimulai sekitar pukul 16.30 WIB di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dalam acara yang dihadiri oleh pejabat tinggi dan undangan resmi, Presiden Prabowo akan memberikan sambutan khusus sebelum melanjutkan dengan pertemuan tete-a-tete bersama Sekjen To Lam.
Pertemuan tersebut diharapkan membahas berbagai isu strategis, mulai dari peningkatan kerjasama ekonomi, pendidikan, hingga keamanan regional yang memiliki dampak signifikan bagi kedua negara.
Setelah prosesi upacara kenegaraan yang khidmat, Presiden Prabowo dan Sekjen To Lam akan melaksanakan pertemuan pribadi (tete-a-tete).
Pertemuan ini menjadi inti dari agenda kunjungan, di mana kedua pemimpin akan mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk memperkuat kemitraan bilateral.
Hasil pertemuan akan disampaikan melalui keterangan pers bersama, sebagai wujud transparansi dan komitmen kedua negara dalam meningkatkan hubungan diplomatik yang berlandaskan kepercayaan dan saling pengertian.
Rangkaian kegiatan To Lam selama berada di Indonesia tidak berhenti pada pertemuan di Istana Kepresidenan.
Delegasi Indonesia dan Vietnam juga dijadwalkan menggelar pertemuan bilateral di beberapa lokasi strategis, termasuk Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, serta pertemuan dengan tokoh-tokoh penting seperti Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, dan Ketua DPD RI.
Diskusi-diskusi ini diarahkan untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor, seperti bidang ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan.
Pertemuan dengan pengusaha juga menjadi bagian agenda, guna mendorong investasi dan pertukaran teknologi yang dapat meningkatkan daya saing kedua negara di kancah global.
Kedatangan To Lam dan rangkaian agenda kunegaraan ini mencerminkan tekad Indonesia dan Vietnam untuk terus memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama tujuh dekade.
Selain itu, keterbukaan pihak Istana Kepresidenan dalam mengundang media untuk meliput seluruh rangkaian acara menegaskan komitmen transparansi dan komunikasi efektif kepada publik.
Melalui pertemuan strategis ini, diharapkan tercipta sinergi yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kerjasama antar pemerintah, tetapi juga pada kesejahteraan rakyat kedua negara.[dit]