FAKTA GRUP – China dan Rusia mengadakan putaran ke-19 konsultasi keamanan strategis tahunan mereka di Beijing, Selasa, dengan kedua belah pihak bertukar pandangan mendalam tentang isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama terkait keamanan strategis.
Pertemuan itu dipimpin bersama oleh Direktur Kantor Komisi Sentral Urusan Luar Negeri China Wang Yi dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei Shoigu.
Menyoroti peringatan 75 tahun pembentukan hubungan diplomatik China-Rusia tahun ini, Wang mengungkapkan bahwa hubungan China dan Rusia di bawah kepemimpinan kedua kepala negara –Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin– telah mempertahankan momentum yang baik dan stabil di tengah perubahan urusan global.
Kedua belah pihak berpegang pada prinsip-prinsip bertetangga yang baik dan persahabatan yang langgeng, koordinasi strategis komprehensif, dan kerja sama yang saling menguntungkan, yang semuanya selaras dengan kepentingan fundamental kedua negara, ujar Wang.
Dia juga mengatakan China dan Rusia saling mendukung satu sama lain dengan tegas dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti mereka, memperdalam rasa saling percaya dalam hal politik dan mendorong kerja sama praktis.
Selain itu, menurut Wang, China dan Rusia menciptakan model baru bagi hubungan antara negara-negara besar yang bertetangga, dan secara signifikan meningkatkan solidaritas dan kerja sama negara-negara selatan dunia (Global South).
Dipandu oleh konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara, mekanisme konsultasi keamanan strategis China-Rusia harus memperkuat koordinasi pada isu-isu strategis dan menyeluruh yang berkaitan dengan kepentingan keamanan dan pembangunan kedua belah pihak, tutur Wang.
Wang juga menyerukan peningkatan pertukaran dan koordinasi multilateral antara kedua negara di tengah lanskap internasional yang berubah, sehingga dapat memberikan jaminan yang kuat bagi momentum perkembangan tingkat tinggi hubungan China-Rusia dan memastikan bahwa kedua negara bekerja sama untuk menjaga stabilitas strategis global.
Sementara itu, Shoigu menyampaikan bahwa Rusia bersedia bekerja sama dengan China untuk mengimplementasikan konsensus yang telah dicapai oleh kedua kepala negara.
Dia juga mengatakan bahwa Rusia akan meningkatkan kerja sama bilateral serta koordinasi dengan China dalam mekanisme multilateral, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), dan BRICS, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan hubungan Rusia-China yang berkelanjutan.