Faktariau.id, NASIONAL – Dukungan internasional terhadap pencalonan Indonesia sebagai Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) untuk periode 2026 terus mengalir deras. Salah satu dukungan signifikan datang dari pemerintah Tiongkok, yang memperkuat posisi Indonesia dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan multilateralisme inklusif di kancah global.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok secara resmi menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Indonesia sebagai bagian dari Kelompok Asia-Pasifik di Dewan HAM. Tiongkok menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi erat dengan Indonesia guna memajukan berbagai isu HAM di level internasional serta menciptakan dialog konstruktif antarnegara anggota PBB.
Kemenangan Telak di Jenewa
Menteri HAM Natalius Pigai mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian luar biasa Indonesia dalam proses pemungutan suara yang berlangsung di Jenewa. Indonesia berhasil menunjukkan dominasinya dengan meraih dukungan mayoritas dari negara-negara anggota.
“Indonesia berhasil meraih 34 suara, mengungguli kandidat lainnya dari kawasan yang sama,” ujar Natalius Pigai saat menanggapi hasil voting tersebut. Kemenangan ini dipandang sebagai bentuk kepercayaan dunia terhadap rekam jejak dan komitmen Indonesia dalam menjaga keadilan serta perdamaian global.
Menanti Pengumuman Final Januari 2026
Meski hasil voting telah memberikan sinyal kemenangan yang kuat bagi agenda Indonesia Presiden Dewan HAM PBB 2026, keputusan final secara resmi baru akan diumumkan pada Januari 2026 mendatang.
Dukungan dari negara besar seperti Tiongkok diharapkan menjadi katalisator bagi negara-negara lain untuk turut bersinergi dengan Indonesia. Kepemimpinan Indonesia di UNHRC nantinya diharapkan dapat membawa perspektif yang lebih seimbang dalam menangani tantangan kemanusiaan dunia di masa depan.
(*Drw)
