Faktariau.id, NASIONAL – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru yang sangat memprihatinkan mengenai dampak bencana alam yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Hingga 26 Desember 2025, tragedi Banjir Bandang Sumatra 2025 dan tanah longsor ini dilaporkan telah merenggut ribuan nyawa.
Berdasarkan Data BNPB Korban Meninggal, total korban jiwa kini telah mencapai 1.135 orang. Selain hilangnya nyawa, bencana ini memaksa hampir setengah juta warga meninggalkan tempat tinggal mereka yang hancur diterjang material banjir dan longsor.
Wilayah Terdampak Paling Parah
Aceh Utara mencatat tingkat fatalitas tertinggi dalam musibah ini, disusul oleh Kabupaten Agam di Sumatra Barat dan Tapanuli Tengah di Sumatra Utara. Tim SAR gabungan masih terus bekerja keras melakukan pencarian karena ratusan orang dilaporkan masih hilang di bawah timbunan material.
Kerusakan infrastruktur tercatat sangat masif:
Rumah Warga: Lebih dari 150.000 unit rusak ringan hingga berat.
Fasilitas Publik: Sekolah dan rumah sakit mengalami kerusakan struktur.
Akses Transportasi: Banyak jembatan dan jalan penghubung antarprovinsi yang terputus total.
Prioritas Hunian Tetap dan Pemulihan
Pemerintah saat ini memfokuskan sumber daya untuk memulihkan akses jalan agar bantuan logistik bisa menjangkau wilayah terpencil. Pembangunan hunian tetap (Huntap) menjadi prioritas jangka panjang agar ratusan ribu pengungsi tidak terlalu lama tinggal di tenda darurat yang minim fasilitas.
BNPB menegaskan bahwa pendataan terus dilakukan secara berkala. Angka kerugian fisik maupun jumlah korban diprediksi masih dapat berubah seiring terbukanya akses ke lokasi-lokasi yang sebelumnya terisolasi.
(*Drw)













