Laporan Kemenkeu: Defisit APBN 2025 Tembus Rp560,3 Triliun Per November, Setara 2,35 Persen PDB

Defisit APBN November 2025 Capai Rp560,3 Triliun
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa/net

Faktariau.id, NASIONAL – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi melaporkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode November 2025. Hingga 18 Desember 2025, tercatat Defisit APBN 2025 telah mencapai angka Rp560,3 triliun.

Angka defisit ini setara dengan 2,35 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, angka ini menunjukkan tren kenaikan yang signifikan, di mana defisit pada Oktober 2025 berada pada angka Rp479,7 triliun.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa kenaikan defisit ini dipengaruhi oleh dinamika penerimaan dan akselerasi belanja negara menjelang akhir tahun anggaran.

Rincian Pendapatan Negara November 2025

Berdasarkan data Kemenkeu, total Pendapatan Negara November berhasil mencapai Rp2.351,5 triliun. Meski sektor kepabeanan dan cukai menunjukkan performa positif dengan kenaikan penerimaan, sektor perpajakan justru memberikan tantangan tersendiri.

Berikut adalah poin-poin penting realisasi pendapatan:

  • Realisasi perpajakan tercatat sebesar Rp1.903,9 triliun.

  • Angka perpajakan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

  • Capaian pajak masih berada di bawah target awal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

  • Sektor Bea dan Cukai menjadi penyangga di tengah kontraksi pajak.

Realisasi Belanja Negara dan Transfer Daerah

Dari sisi pengeluaran, belanja negara tercatat cukup masif dengan total Rp2.911,8 triliun. Angka ini terpantau lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama di tahun 2024. Penyerapan anggaran yang cukup kuat ini didorong oleh komitmen pemerintah untuk menjaga daya beli dan momentum pertumbuhan ekonomi.

Penyerapan belanja ini mencakup dua kategori besar:

  1. Belanja Kementerian/Lembaga (K/L): Fokus pada program strategis nasional dan perlindungan sosial.

  2. Transfer ke Daerah (TKD): Realisasi TKD sudah menyentuh angka 92,1 persen, yang menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga roda perekonomian di tingkat regional.

Pemerintah optimistis meski terjadi pelebaran defisit, kesehatan fiskal tetap terjaga di bawah ambang batas undang-undang. Kemenkeu terus melakukan pemantauan ketat agar pengelolaan Defisit APBN 2025 tetap sejalan dengan strategi pembiayaan yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi global.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *