Pemerintah Kirim 4 Ton Bantuan BBM dan Pangan ke Korban Banjir Aceh Menggunakan Pesawat TNI AU

Pemerintah Kirim 4 Ton Bantuan BBM ke Aceh Via Udara
PMI Desak Pemerintah Ambil "Langkah Luar Biasa" Tangani Banjir Aceh: Prioritas Komunikasi dan Logistik/(Instagram)

Faktariau.id, NASIONAL – Pemerintah pusat terus bergerak cepat menangani dampak bencana di Provinsi Aceh. Bantuan logistik vital kembali dikirimkan ke wilayah yang terdampak parah oleh banjir dan tanah longsor. Pada hari Selasa (9/12), fokus utama pengiriman adalah suplai energi.

Pemerintah secara resmi mengirimkan bantuan BBM ke Aceh melalui jalur udara. Sebanyak 4 ton atau setara dengan 20 drum Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar diterbangkan langsung. Misi ini menggunakan Pesawat CN milik TNI AU dengan tujuan pendaratan di Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah.

Langkah ini diambil karena akses darat di beberapa titik masih lumpuh total. Selain bahan bakar, pemerintah juga mengirimkan bantuan permakanan di hari yang sama. Sebanyak 10 ton bahan makanan diangkut menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Bantuan ini sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terisolir.

Pusat komando pengiriman ini berada di Pos Pendamping Nasional. Posko ini berlokasi strategis di Lapangan Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Dari titik ini, bantuan didistribusikan ke dua kabupaten prioritas, yakni Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kedua wilayah ini memang mengalami krisis pasokan energi yang cukup serius.

Penggunaan jalur udara ini menjadi bukti komitmen kuat pemerintah. Pos pendampingan nasional terus mengoptimalkan segala cara untuk menembus wilayah yang sulit dijangkau. Tujuannya adalah memastikan tidak ada warga yang kekurangan kebutuhan dasar di tengah masa tanggap darurat ini.

Pemulihan SPBU Capai 90 Persen

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga juga terus bekerja keras memulihkan rantai pasok energi. Dalam konferensi pers pada Senin (8/12), pihak Pertamina menjelaskan progres distribusi bantuan BBM ke Aceh dan pemulihan fasilitas umum.

Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Aceh, Misbah Bukhori, menyampaikan data terbaru. Ia menyebutkan bahwa pemulihan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh sudah mencapai angka 90 persen. Mayoritas SPBU kini sudah bisa melayani masyarakat kembali.

Berikut adalah rincian status operasional SPBU di wilayah terdampak:

  • 174 SPBU telah beroperasi secara normal.

  • 18 SPBU masih belum bisa beroperasi karena kendala teknis dan akses.

Strategi Tembus Wilayah Terisolir

Misbah mengakui bahwa tantangan terberat ada di wilayah Aceh Tengah. Akses transportasi darat menuju daerah tersebut masih sangat terbatas. Namun, tim Pertamina tidak menyerah dan mencari jalur alternatif. Mereka menemukan jalur via Aceh Barat Daya dengan depot di Meulaboh.

Karena akses jalan yang rusak, Pertamina melakukan inovasi distribusi. Mereka tidak menggunakan mobil tangki besar, melainkan menggunakan kendaraan kecil yang lebih lincah.

“Secara bertahap kita komitmen dengan tim-tim terkait yang membuka jalur untuk terus mengoptimalkan pengiriman walaupun bukan pakai mobil tangki tapi mobil pick up dengan wadah yang kita bawa seperti toren ukuran satu ton,” jelas Misbah.

Ia menegaskan bahwa segala cara akan ditempuh demi rakyat.

“Meski di tengah keterbatasan, dengan segala cara kami tempuh untuk distribusi BBM ke seluruh wilayah di Aceh,” tambahnya.

Sementara itu, penanganan fisik infrastruktur juga terus dikebut. Alat berat dikerahkan untuk memperbaiki jalan yang putus. Pembuatan jembatan bailey dan pembersihan material longsor menjadi fokus utama agar akses darat segera pulih total.

(*Drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *