Faktariau.id, NASIONAL – Situasi pascabencana alam yang melanda Pulau Sumatra masih menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Berdasarkan Data Korban Banjir Sumatra 2025 terbaru per 25 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya kenaikan jumlah korban meninggal dunia yang cukup signifikan.
Hingga saat ini, proses pencarian dan pendataan di lapangan masih terus dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan. Medan yang sulit dan sisa material banjir menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
Rincian Laporan Terkini BNPB Sumatra
Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, memaparkan bahwa korban tersebar di tiga provinsi utama, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Berdasarkan Laporan Terkini BNPB Sumatra, Aceh mencatat angka fatalitas tertinggi dengan total 503 korban jiwa.
Selain korban meninggal, tim gabungan juga masih berupaya mencari sekitar 173 orang yang dinyatakan hilang. Proses pencarian difokuskan pada lokasi-lokasi reruntuhan bangunan dan titik-titik aliran banjir bandang yang sebelumnya menerjang pemukiman warga.
Transisi Menuju Tahap Pemulihan
Meskipun pencarian masih berlangsung, beberapa kabupaten/kota kini mulai memasuki fase transisi dari tanggap darurat menuju tahap pemulihan. BNPB telah menginstruksikan penyaluran puluhan ton bantuan logistik, dengan prioritas utama dikirimkan ke wilayah Aceh yang terdampak paling parah.
Fokus pemerintah saat ini terbagi menjadi dua:
Pemenuhan Kebutuhan Dasar: Memastikan pengungsi mendapatkan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan yang layak.
Perbaikan Infrastruktur: Mulai memperbaiki akses jalan dan fasilitas publik yang rusak agar distribusi bantuan tidak terhambat.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada mengingat cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah pesisir Sumatra dalam beberapa hari ke depan.
(*Drw)













