Siklon Alfred Guncang Australia: Queensland dan New South Wales Kena Dampak Parah

Awan/(ilustrasi/@pixabay)

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Pada hari Sabtu, 8 Maret 2025, Australia kembali diguncang oleh badai Siklon Alfred yang membawa dampak luar biasa.

Lebih dari 80.000 rumah mengalami pemadaman listrik akibat angin kencang dan hujan deras yang melanda wilayah Queensland dan New South Wales.

Badai ini telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat dan otoritas, karena selain mengganggu pasokan listrik, dampaknya juga mengancam keselamatan jiwa.

Di Queensland, sekitar 55.800 rumah kehilangan pasokan listrik, sedangkan di New South Wales, lebih dari 35.000 rumah terdampak.

Kejadian tragis pun terjadi ketika seorang pria dilaporkan hanyut terbawa arus banjir pada Jumat (7/3/2025).

Tidak hanya itu, di New South Wales, sebuah kendaraan roda empat terseret arus banjir sehingga pengemudinya terpaksa berpegangan pada pohon demi bertahan hidup.

Tim penyelamat pun tengah bekerja keras mencari korban yang mungkin masih terjebak dalam situasi berbahaya.

Kerusakan yang terjadi sangat signifikan. Ribuan warga di Queensland telah diperintahkan untuk mengungsi karena badai semakin mendekati daratan.

Otoritas setempat memperingatkan bahwa proses pemulihan listrik dapat memakan waktu cukup lama, mengingat infrastruktur yang terdampak cukup parah.

Warga yang berada di daerah rawan banjir disarankan untuk segera mengambil langkah-langkah preventif, seperti menimbun persediaan dan memperkuat bangunan dengan karung pasir.

Peringatan “Segera Berlindung” telah dikeluarkan di wilayah Dewan Moreton Bay, sementara peringatan banjir diumumkan untuk daerah Currumbin di Gold Coast.

Dalam menghadapi situasi darurat ini, pemerintah dan lembaga terkait telah mengambil sejumlah langkah penting.

Bandara, sekolah, dan layanan transportasi umum telah ditutup untuk mengantisipasi potensi risiko yang lebih besar.

Menurut Biro Meteorologi Australia, siklon ini diperkirakan akan mencapai daratan di sekitar Brisbane pada Sabtu pagi.

Namun, proyeksi cuaca yang berubah-ubah mengindikasikan bahwa periode hujan lebat bisa berlangsung lebih lama, meningkatkan risiko banjir bandang di utara New South Wales.

Pemerintah Australia, bersama dengan pasukan pertahanan dan tim penyelamat, terus memantau perkembangan cuaca ekstrem ini.

Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, bahkan menggambarkan badai ini sebagai “tamu tak diundang” yang berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat lebih lama dari yang diharapkan.

Koordinasi dan solidaritas antarwarga pun menjadi kunci dalam menghadapi bencana ini, sehingga setiap warga diimbau untuk tetap waspada dan selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas setempat.

Keadaan yang penuh tantangan ini kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Masyarakat diharapkan senantiasa update dengan informasi terkini dan siap untuk menempuh langkah-langkah darurat demi menjaga keselamatan diri serta keluarga.[dit]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *