Revolusi Gizi Anak: Program Makan Bergizi Gratis Raih 3 Juta Anak di April 2025

Revolusi Gizi Anak/(ilustrasi/@pixabay)

JAKARTA, FAKTANASIONAL.NET – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas gizi anak melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Melalui Badan Gizi Nasional (BGN), target ambisius telah ditetapkan untuk mencapai 3 juta anak mendapatkan makanan bergizi pada April 2025.

Program ini merupakan salah satu inisiatif prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang telah diluncurkan sejak 6 Januari 2025 dengan anggaran awal sebesar Rp71 triliun.

Tak hanya itu, target program ini akan terus ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu.

Program MBG dirancang untuk menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia.

Menurut Tenaga Ahli Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Fatimah Zahrah Santoso, jumlah penerima manfaat akan melonjak menjadi 15 juta anak pada Agustus 2025 dan mencapai cakupan maksimal hingga akhir tahun.

Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka kekurangan gizi di kalangan anak-anak serta mendukung pertumbuhan generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan produktif.

Dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan, pemerintah telah menyusun strategi matang yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan, dinas kesehatan, hingga komunitas lokal.

Pendekatan terpadu dan penyesuaian program di tiap daerah menjadi kunci sukses implementasi MBG. Selain itu, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa anggaran program ini direncanakan akan bertambah sebesar Rp100 triliun, sehingga total dana mencapai Rp171 triliun.

Tambahan anggaran ini diharapkan dapat mendukung peningkatan cakupan manfaat hingga 82,9 juta anak di seluruh Indonesia pada akhir 2025.

Program MBG juga menunjukkan fleksibilitasnya dalam menghadapi dinamika budaya dan agama. Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi, MBG akan tetap berjalan selama bulan Ramadan 2025 dengan penyesuaian menu khusus bagi siswa yang berpuasa.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah merancang menu yang tetap memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) tanpa mengganggu ibadah puasa. Menu khusus seperti susu, telur rebus, biskuit, buah-buahan, dan kurma disediakan, sementara bagi siswa yang tidak berpuasa, distribusi makanan dilakukan secara konvensional.

Penyesuaian ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan gizi sekaligus menghormati nilai-nilai keagamaan masyarakat.

Dengan strategi yang jelas dan alokasi anggaran yang semakin besar, program MBG diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan program kesejahteraan sosial di Indonesia.

Keberhasilan ini tentunya akan berimbas positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan.[dit]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *