Sejarah Barongsai: Ada Hubungannya dengan Hewan Singa di India

Oplus_131072

 

FAKTA GROUP – Barongsai adalah salah satu tradisi budaya Tionghoa yang sangat dikenal di seluruh dunia. Pertunjukan ini identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek, pernikahan, pembukaan usaha, hingga acara-acara besar lainnya. Namun, tahukah Anda bahwa tradisi ini memiliki sejarah panjang yang kaya akan nilai budaya dan filosofi?

Asal Usul Barongsai

Barongsai berasal dari Tiongkok kuno, dengan catatan sejarah yang menunjukkan kemunculannya sekitar 1.500 tahun yang lalu pada masa Dinasti Tang (618–907 M). Menurut legenda, Barongsai diciptakan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah tentang “Nian,” makhluk mitos yang sering muncul pada malam Tahun Baru Imlek untuk meneror desa-desa. Penduduk desa menggunakan kostum singa dan suara keras dari drum, simbal, serta petasan untuk menakut-nakuti makhluk tersebut.

Dalam budaya Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan perlindungan. Meskipun singa bukan hewan asli Tiongkok, pengaruh budaya India melalui Jalur Sutra membawa simbolisme singa ke Tiongkok, yang kemudian diadaptasi dalam bentuk Barongsai.

Jenis-Jenis Barongsai

Barongsai terbagi menjadi dua gaya utama:

  1. Barongsai Utara
    Gaya ini berasal dari wilayah utara Tiongkok. Barongsai utara memiliki ciri khas gerakan yang lebih lincah dan menyerupai singa asli. Kostumnya berbulu tebal dengan warna-warna cerah. Pertunjukan ini sering diiringi dengan akrobat yang memukau.
  2. Barongsai Selatan
    Barongsai selatan lebih populer di wilayah selatan Tiongkok, seperti Guangdong dan Fujian. Kostum Barongsai selatan lebih sederhana, dengan kepala yang besar dan ekspresi wajah yang mencolok. Pertunjukan ini menekankan gerakan kepala dan tubuh yang menggambarkan ekspresi emosi, seperti rasa penasaran atau kegembiraan.

Barongsai di Indonesia

Barongsai masuk ke Indonesia bersamaan dengan migrasi masyarakat Tionghoa pada abad ke-15. Pada masa kolonial Belanda, pertunjukan Barongsai sering diadakan dalam perayaan budaya masyarakat Tionghoa. Namun, pada masa Orde Baru, Barongsai sempat dilarang karena dianggap bertentangan dengan kebijakan asimilasi budaya.

Setelah reformasi pada tahun 1998, Barongsai kembali diizinkan tampil secara terbuka. Kini, pertunjukan Barongsai menjadi bagian penting dari perayaan Imlek di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Singkawang.

Makna dan Filosofi

Barongsai tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarat makna filosofis. Setiap gerakan dalam pertunjukan Barongsai melambangkan keberanian, kebahagiaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Suara drum dan simbal dipercaya dapat mengusir energi negatif, sementara kehadiran Barongsai diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Popularitas Barongsai di Dunia

Kini, Barongsai tidak hanya menjadi milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga diterima secara luas oleh masyarakat global. Pertunjukan Barongsai sering ditampilkan dalam festival budaya internasional, dan berbagai kompetisi Barongsai diadakan di seluruh dunia.

Kesimpulan

Barongsai adalah warisan budaya yang kaya akan sejarah dan makna. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol identitas budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi jembatan antarbudaya yang menghubungkan masyarakat di berbagai belahan dunia. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi Barongsai, kita turut menghargai keberagaman budaya yang menjadi kekayaan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *