Sri Mulyani Paparkan Strategi Indonesia Atasi Tantangan Pembiayaan Pembangunan di G20

Menteri Keuangan RI
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Afrika Selatan. (Dok. Ist)

Faktariau.id, NASIONAL – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, memaparkan berbagai strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan pembiayaan pembangunan di negara berkembang saat menghadiri Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 yang digelar di Afrika Selatan.

Dalam pernyataan resminya dari Jakarta, Senin (21/7/2025), Sri Mulyani menyoroti penurunan ketersediaan dana konsesional di banyak negara berkembang, khususnya di Afrika. Dana ini selama ini menjadi tulang punggung untuk mendukung pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan.

“Saya menunjukkan bahwa partisipasi modal swasta dapat didorong untuk pembangunan publik, contohnya melalui platform seperti SDG Indonesia One dan Infrastructure Guarantee Fund,” kata Sri Mulyani.

SDG Indonesia One (SIO) merupakan platform pembiayaan campuran (blended finance) yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) di bawah Kementerian Keuangan. Hingga kini, SIO telah berhasil menarik investasi sebesar USD 3,29 miliar dari 38 mitra, dengan realisasi dana mencapai USD 396 juta.

Sementara itu, Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF), yang dijalankan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), menjadi contoh konkret kolaborasi pemerintah dan swasta melalui skema Public-Private Partnership (PPP). Proyek ini diperkuat oleh fasilitas seperti Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), dan skema Availability Payment untuk mendukung proyek strategis nasional.

Selain pembiayaan infrastruktur, Sri Mulyani juga menyoroti kesenjangan pembiayaan iklim yang kian melebar di tengah dampak perubahan iklim yang semakin cepat dirasakan. “Saya menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengambil peran, di antaranya lewat Dana Pooling Bencana, asuransi pertanian, serta IDXCarbon,” lanjutnya.

Sri Mulyani menekankan pentingnya memperkuat lembaga keuangan multilateral, menambah dana konsesional, serta mempercepat mobilisasi modal swasta melalui inovasi pembiayaan seperti creative blended finance.

Meski tantangan global terus membesar, Sri Mulyani tetap optimistis bahwa kerja sama antarnegara, penguatan sistem pembiayaan, dan partisipasi swasta akan membawa dampak positif bagi pembangunan global yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *