Indonesia Dorong Solidaritas & Peran Aktif OKI Dalam Isu Palestina

Foto: Ilustrasi remaja di Gaza, Palestina/Pixabay

FAKTA GROUP – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada hari Jumat (7/3) waktu setempat. Menlu Sugiono menyerukan pentingnya penguatan solidaritas dan kesatuan negara-negara OKI terkait isu Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada hari Jumat (7/3) waktu setempat. Menlu Sugiono menyerukan pentingnya penguatan solidaritas dan kesatuan negara-negara OKI terkait isu Palestina.

Mengawali pernyataannya, Menlu menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan terus mendorong dilakukannya berbagai upaya nyata untuk memastikan rakyat Palestina mendapatkan keadilan. “Solidaritas dan kesatuan untuk Palestina menjadi sebuah keharusan. Isu Palestina harus menyatukan kita, bukan memecah kita”, tegasnya.

Menlu Sugiono mengusulkan tiga langkah penting yang dalam merespon situasi mendesak di Palestina.

Pertama, melanjutkan kesepakatan gencatan senjata. Menlu menyampaikan pentingnya melanjutkan kesepakatan gencatan senjata. Ia mengharapkan negara-negara OKI dan dunia internasional dapat terus menekan Israel agar menghormati kesepakatan tersebut, serta memastikan kelanjutan negosiasi ke fase kedua.

“Tersedianya akses bantuan kemanusiaan adalah bagian penting dari Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Pertama, Ini tidak boleh dijadikan posisi tawar dalam negosiasi untuk fase kedua”, tegas Menlu.

“Keputusan Israel untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Hukum Hak Asasi Manusia Internasional”, tambahnya.

Lebih lanjut, Menlu Sugiono mengajak negara anggota OKI berperan lebih dalam pemulihan kapasitas UNRWA serta dapat mendukung upaya dikeluarkannya fatwa hukum (advisory opinion) Mahkamah Internasional terhadap Israel yang saat ini tengah berlangsung.

Kedua, rencana ke depan (the day-after plan), khususnya dalam upaya pemulihan dan rekonstruksi Gaza.Menlu menegaskan kembali posisi Indonesia yang mengecam dan menolak dengan keras segala bentuk upaya pemindahan paksa warga Palestina, dengan dalih apapun.

Menlu mengharapkan OKI dapat memainkan peran pentingnya dalam memastikan upaya rekonstruksi Palestina benar-benar sesuai dengan kepentingan rakyat Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *